Rabu, 30 Desember 2009

Metode Riset

Analisis jurnal

EFISIENSI UNIT-UNIT KEGIATAN EKONOMI INDUSTRI GULA YANG MENGGUNAKAN PROSES KARBONATASI DI INDONESIA

VICTOR SIAGIAN
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta


PLatar belakang
Tingginya intervensi pemerintah menyebabkan berbagai masalah dalam struktur pasar gula Indonesia yang pada akhirnya mendorong rendahnya peningkatan produktivitas, tingginya harga gula di tingkat konsumen serta meningkatnya impor gula.

Perumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah
1. apakah industri gula di Indonesia, khususnya pabrik-pabrik gula yang menggunakan proses karbonatasi, sudah efisien?
2. alokasi input mana dalam pengelolaan pabrik gula yang sudah dan belum efisien?
3. pabrik-pabrik gula yang menggunakan proses karbonatasi mana yang efisien?

Tujuan Penelitian
penelitian ini bertujuan untuk :
1. mengukur efisiensi relatif pabrik-pabrik gula yang menggunakan proses karbonatasi di Indonesia.
2. mengidentifikasi alokasi input yang sudah dan belum efisien dan cara mengatasinya dalam pengelolaan pabrik gula di Indonesia.

Metodologi Penelitian
objek penelitian ini adalah pabrik-pabrik gula yang menggunakan proses karbonatasi. data diperoleh dari Pusat Penelitian Industri Gula(P3GI), Asosiasi Gula Indonesia(AGI),Kantor Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara dan Badan Urusan Logistik, sebagai data sekunder. data mengenai input output gula yang menggunakan proses karbonatasi tahun 2002. variabel penelitian ini antara lain komponen input seperti jumlah tebu giling, biaya tebu giling, jumlah bahan bakar, dan lain-lain. serta komponen output seperti produksi gula, penerimaan gula, produksi tetes, penerimaan tetes. penelitian ini menggunakan alat analisis DEA (Data Envelopment Analysis).

Hasil Penelitian
perbandingan secara kasar tingkat efisiensi antar pabrik gula yang menggunakan proses karbonatasi dapat dilihat dari rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan penerimaan yang diperoleh. semakin kecil rasio biaya dengan penerimaan mengindikasikan bahwa proses produksi berjalan semakin efisien dan berlaku sebaliknya. hal ini diakibatkan oleh hubungan adanya hubungan positif antara penerimaan dengan keuntungan dan hubungan negatif antar biaya dengan keuntungan. sehingga semakin tinggi tingkat penerimaan dengan biaya semakin kecil akan berdampak pada peningkatan perolehan keuntungan perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar