Tatto yang dianggap oleh banyak orang menyeramkan sebagai identitas kaum kriminal, sebelum kita beranggapan buruk tentang tatto ada baiknya kita mengetahui sedikit sejarah dari tatto itu sendiri.
Tatto atau tatao dalam bahasa Polinesia berati menggores, sedangkan orang Tahiti biasa menyebutnya tattu, yang berati memberi tanda. Tatto pertama kali ditemukan pada mummi yang disenyalir berasal dari Eurasia dan diperkirakan pada abad ke lima sebelum masehi mumi tersebut ditemukan dilembah OTZ didaerah Alpen pada tubuh mumi tersebut (punggung,kuku,tangan) terdapat gambar yang berupa simbol garis-garis dan titik-titik, hal tersebut membuktikan bahwa tatto mengalami perkembangan di Mesir,Jepang,Polinisia,Amerika,Inggris,New Zeland,Yunani bahkan Indonesia.
Alat untuk menatto disinyalir sudah ada sejak lama, alat untuk menatto yang dipakai jaman tersebut pun masih sangat tradisional yaitu berupa tulang hewan ataw cangkang penyu yang dibuat seperti sisik kecil dan dipasang sebatang kayu.
Rabu, 31 Maret 2010
Manfaat Penulisan Ilmiah
Adapun manfaat penulisan ilmiah adalah:
1. Manfaat akademis
Sebagai bahan literature yang dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa ataupun mereka
yang sedang mengadakan penelitian. Disamping itu juga bermanfaat bagi Saya untuk
mendapatkan pengetahuan dan wawasan atau pengalaman baru.
2. Manfaat praktis
Sebagai pengukur data-data sistematis yang dilakukan Saya dalam mengkaji
permasalahan pada penulisan ilmiah ini.
1. Manfaat akademis
Sebagai bahan literature yang dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa ataupun mereka
yang sedang mengadakan penelitian. Disamping itu juga bermanfaat bagi Saya untuk
mendapatkan pengetahuan dan wawasan atau pengalaman baru.
2. Manfaat praktis
Sebagai pengukur data-data sistematis yang dilakukan Saya dalam mengkaji
permasalahan pada penulisan ilmiah ini.
Rencana Penulisan Ilmiah
Untuk penulisan ilmiah ini Saya ingin mengambil judul KETERLIBATAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEBUAH PRODUK ATAU JASA, saya mengambil judul tersebut karena ingin mengetahui lebih dalam mengenai keterlibatan konsumen dalam menentukan keputusan pembelian terhadap sebuah produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan, selain itu saya juga ingin mengetahui apakah dalam menentukan pembelian atas sebuah produk atau jasa, konsumen hanya melibatkan dirinya sendiri atau ada pihak lain yang mempengaruhi konsumen untuk membeli sebuah produk atau jasa yang ditawarkan tersebut.
Statement Necklace atau Over sized
Statement Necklace atau Over sized adalah kalung bergaya dengan desain-desain yang unik,menarik dengan bentuk aneh-aneh,berupa-rupa dan bermacam-macam, Statement dalam bahasa inggris artinya adalah pernyataan, tetapi entah mengapa kalung besar ini memiliki nama Statement Necklace, apakah karena ukurannya yang sangat besar seperti papan reklame dan kalung besar ini sangat terlihat menonjol sehingga siapapun yang melihat pasti akan bertanya, WAH.... kalung apaan tuh????
Pertengahan tahun 2008 kalung ini mulai diminati dan digemari kaula muda dan anak-anak gaul jakart, karena unik dan lucu bentuk dan warnany.
Pertengahan tahun 2008 kalung ini mulai diminati dan digemari kaula muda dan anak-anak gaul jakart, karena unik dan lucu bentuk dan warnany.
Pentingnya Memiliki Motivasi
Semua yang kita lakukan setiap hari senantiasa dibayangi oleh adanya motivasi. Misalnya, seorang karyawan yang bekerja tentu saja memiliki motivasi bekerja, begitu pula seorang atlet memiliki motivasi bertanding, seorang mahasiswa memiliki motivasi untuk menuntut ilmu. Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata. Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
Menurut seorang profesor di Universitas Wesleyan, David Clarence McClelland (1917-1998), di dalam bukunya yang berjudul ‘The Achieving Society‘, dia mengemukakan bahwa setiap individu mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi tersebut dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia. Di dalam teorinya , dia memfokuskan motivasi / dorongan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1. Motivasi dalam kebutuhan akan prestasi
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan d=seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
Sejak masa kecil hingga seseorang dewasa pasti selalu memiliki harapan atau cita – cita di dalam hidupnya. Harapan atau cita-cita dalam setiap individu belum tentu akan sama. Misalnya saja seseorang yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang programmer handal, tetapi setelah dia dewasa dia menjadi seorang pengusaha yang sukses.Atau sesornag yang bercita-cita ingin menjadi seorang pengusaha sukses, tetapi setelah dia dewasa dia hanya menjadi pedagang biasa saja. Perubahan dan perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor tentunya, salah satu diantaranya adalah motivasi.
Seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi maka dia akan berusaha untuk melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan diri akan kemampuannya untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, juga akan memiliki tanggung jawab yang besar atas setiap tindakan atau perbuatan yang dilakukannya. Pada umumnya, seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan lebih berhasil dalam menjalankan tugasnya dibandingkan seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah.
2. Motivasi dalam kebutuhan akan kekuasaan
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
Setiap individu yang memiliki motivasi dalam kekuasaan akan terlihat lebih bekerja keras, bertanggungjawab, dan sudah pasti akan melakukan segala sesuatunya dengan kemampuannya yang terbaik. Hal ini akan memicu semangatnya untuk mendapatkan suatu penghargaan dan harapan yang ingin diraihnya. Namun, ada juga individu yang salah mengartikan dan mempergunakan motivasi ini. Demi meraih kekuasaan, mereka melakukan dengan jalan yang curang atau tidak benar. Orang-orang seperti ini, tidaklah pantas untuk mendapatkan posisi kepemimpinan, walaupun mereka juga memiliki motivasi yang tinggi.
Oleh karena itu, setiap individu juga harus memiliki akhlak yang baik dan prilaku yang baik dalam mencapai harapannya. Motivasi kekuasaan yang tidak dibarengi dengan hal-hal tersebut, dapat bertindak dam melakukan hal-hal yang negatif.
3. Motivasi kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
Perilaku pada setiap individu, tidak hanya dipengaruhi motivasi berafilisiasi saja, teteapi juga motivasi berprestasi dan motivasi kekuasaan. Walaupun motivasi berafilisiasi terlihat lebih memiliki hubungan yang erat. Perilaku terjadi terjadi karena adanya motivasi atau dorongan (drive) yang mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai (Woodhworth (dalam Petri, 1981)). Karena tanpa dorongan tadi tidak akan ada suatu kekuatan yang mengarahkan individu pada suatu mekanisme timbulnya perilaku. Dorongan diaktifkan oleh adanya kebutuhan (need), dalam arti kebutuhan membangkitkan dorongan, dan dorongan ini pada akhirnya mengaktifkan atau memunculkan mekanisme perilaku.
sumber : http://freezcha.wordpress.com/2010/03/14/pentingnya-motivasi-bagi-setiap-individu/
Menurut seorang profesor di Universitas Wesleyan, David Clarence McClelland (1917-1998), di dalam bukunya yang berjudul ‘The Achieving Society‘, dia mengemukakan bahwa setiap individu mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi tersebut dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia. Di dalam teorinya , dia memfokuskan motivasi / dorongan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1. Motivasi dalam kebutuhan akan prestasi
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan d=seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
Sejak masa kecil hingga seseorang dewasa pasti selalu memiliki harapan atau cita – cita di dalam hidupnya. Harapan atau cita-cita dalam setiap individu belum tentu akan sama. Misalnya saja seseorang yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang programmer handal, tetapi setelah dia dewasa dia menjadi seorang pengusaha yang sukses.Atau sesornag yang bercita-cita ingin menjadi seorang pengusaha sukses, tetapi setelah dia dewasa dia hanya menjadi pedagang biasa saja. Perubahan dan perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor tentunya, salah satu diantaranya adalah motivasi.
Seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi maka dia akan berusaha untuk melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan diri akan kemampuannya untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, juga akan memiliki tanggung jawab yang besar atas setiap tindakan atau perbuatan yang dilakukannya. Pada umumnya, seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan lebih berhasil dalam menjalankan tugasnya dibandingkan seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah.
2. Motivasi dalam kebutuhan akan kekuasaan
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
Setiap individu yang memiliki motivasi dalam kekuasaan akan terlihat lebih bekerja keras, bertanggungjawab, dan sudah pasti akan melakukan segala sesuatunya dengan kemampuannya yang terbaik. Hal ini akan memicu semangatnya untuk mendapatkan suatu penghargaan dan harapan yang ingin diraihnya. Namun, ada juga individu yang salah mengartikan dan mempergunakan motivasi ini. Demi meraih kekuasaan, mereka melakukan dengan jalan yang curang atau tidak benar. Orang-orang seperti ini, tidaklah pantas untuk mendapatkan posisi kepemimpinan, walaupun mereka juga memiliki motivasi yang tinggi.
Oleh karena itu, setiap individu juga harus memiliki akhlak yang baik dan prilaku yang baik dalam mencapai harapannya. Motivasi kekuasaan yang tidak dibarengi dengan hal-hal tersebut, dapat bertindak dam melakukan hal-hal yang negatif.
3. Motivasi kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
Perilaku pada setiap individu, tidak hanya dipengaruhi motivasi berafilisiasi saja, teteapi juga motivasi berprestasi dan motivasi kekuasaan. Walaupun motivasi berafilisiasi terlihat lebih memiliki hubungan yang erat. Perilaku terjadi terjadi karena adanya motivasi atau dorongan (drive) yang mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai (Woodhworth (dalam Petri, 1981)). Karena tanpa dorongan tadi tidak akan ada suatu kekuatan yang mengarahkan individu pada suatu mekanisme timbulnya perilaku. Dorongan diaktifkan oleh adanya kebutuhan (need), dalam arti kebutuhan membangkitkan dorongan, dan dorongan ini pada akhirnya mengaktifkan atau memunculkan mekanisme perilaku.
sumber : http://freezcha.wordpress.com/2010/03/14/pentingnya-motivasi-bagi-setiap-individu/
4 pola Subjek dan Predikat
1. Semua subjek adalah bukan semua Predikat
Contoh kalimat:
a. Semua kendaraan roda dua adalah bukan semua motor
b. Semua guru adalah bukan semua perempuan
c. Semua anak adalah bukan semua laki-laki
2. Semua subjek adalah predikat
Contoh kalimat:
a. Semua ayah adalah kepala rumah tangga
b. Semua ibu adalah wanita
c. Semua manusia adalah ciptaan Tuhan
B. Sebagian subjek adalah predikat
a. Sebagian wanita adalah memakai kerudung
b. Sebagian mahasiswa Universitas Indonesia adalah perempuan
c. Sebagian dokter gigi adalah laki-laki
3. Tidak adapun subjek adalah predikat
a. Tidak ada satupun wanita adalah berjenggot
b. Tidak satupun manusia adalah hewan
c. Tidak ada satupun manusia adalah bisa hidup sendiri
4. Sebagian subjek adalah sebagian predikat
a. Sebagian manusia adalah sebagian laki-laki
b. Sebagian hewan adalah sebagian hidup di darat
c. Sebagian wanita adalah sebagian berkerudung
Contoh kalimat:
a. Semua kendaraan roda dua adalah bukan semua motor
b. Semua guru adalah bukan semua perempuan
c. Semua anak adalah bukan semua laki-laki
2. Semua subjek adalah predikat
Contoh kalimat:
a. Semua ayah adalah kepala rumah tangga
b. Semua ibu adalah wanita
c. Semua manusia adalah ciptaan Tuhan
B. Sebagian subjek adalah predikat
a. Sebagian wanita adalah memakai kerudung
b. Sebagian mahasiswa Universitas Indonesia adalah perempuan
c. Sebagian dokter gigi adalah laki-laki
3. Tidak adapun subjek adalah predikat
a. Tidak ada satupun wanita adalah berjenggot
b. Tidak satupun manusia adalah hewan
c. Tidak ada satupun manusia adalah bisa hidup sendiri
4. Sebagian subjek adalah sebagian predikat
a. Sebagian manusia adalah sebagian laki-laki
b. Sebagian hewan adalah sebagian hidup di darat
c. Sebagian wanita adalah sebagian berkerudung
Langganan:
Postingan (Atom)