Senin, 23 Mei 2011

TUGAS BAHASA INGGRIS BISNIS 2

Practice Test Four

Part A

Now begin work on the question.
1. One of the girls usually ... beautifully.
a. dances
b. dance
c. dancing
d. have danced
Answer : A. dances , karena subjeknya singular maka verb yang digunakan ditambah 's'.

3. Several ... always go to the place.
a. student
b. a student
c. woman
d. men
Answer : D. men , karena several itu menunjukkan jumlah plural maka subjeknya yang plural juga

6. I need to drink ... water because I am thirsty.
a. a
b. one
c. some
d. an
Answer : C. some , karena water uncountable noun maka kata yang tepat adalah some.

11. I will ... you as soon as I arrive there.
a. telephone
b. contact
c. calls
d. visiting
Answer : B. contact , karena future tense maka verb yang digunakan bentuk pertama


Part B

22. I wanted(A) to thank(B) them for(C) all their kind(D).
Answer : A. wanted, seharusnya want karena kalimat tersebut berbentuk present tense jadi kerja yang digunakan bentuk pertama.

29. My (A) brother always goes(B) to campus on car(C) every day(D).
Answer : C. car, karena seharusnya by car.

38. Who come(A) here two days(B) ago to meet(C) the pretty girl(D)?
Answer : A. come, keterangan waktunya lampau, verb 'come' nya bentuk kedua past tense 'came'.

39. The flowers(A) for her(B) birthday must sent(C) as soon as possible(D).
Answer : C. must sent, seharusnya verb 'sent' diubah menjadi verb pertama 'send'.

Sabtu, 14 Mei 2011

TUGAS BAHASA INGGRIS BISNIS 2

Practice Test Three

Part A

11. He said that they would ... him the next day.
a. Meet
b. Saw
c. Seen
d. Met
Jawab : A. Meet, karena would itu future tenses, maka verb yang digunakan verb 1

13. The house is ... now
a. be renovated
b. is renovating
c. being renovated
d. been renovated
Jawab : B. renovating, karena tenses yang digunakan Present Continuous Tense.

14. She only needs ... sugar
a. a few
b. few
c. a little
d. many
Jawab : C. a little, karena sugar adalah uncountable thing (benda yang tidak dapat dihitung).

Part B

16. Certain scientists(A) predict that(B) the super earth might provides(C) thing human beings need(D).
Jawab : A. scientists, harusnya ada tambahan kata 'the' didepannya.

19. There(A) were a lot (B) of guest(C) who came to their wedding(D) party last night.
Jawab : C. guest, karena ada keterangan a lot of (yang berarti banyak) maka guest nya ditambah huruf 's'.

21. There is(A) some children who always(B) play near the swimming(C) pool in the afternoon(D).
Jawab : A. There is, karena objeknya jumlah banyak maka to be yang digunakan 'are'.

24. Will(A) you let him to go(B) there by(C) bus alone(D).
Jawab : D. alone, harusnya 'alone' diletakkan setelah kata 'to go'.

Selasa, 05 April 2011

TUGAS BAHASA INGGRIS BISNIS 2

PRACTICE TEST 2

Part A
Structure


3. There was ... on the taber yesterday morning.
a. it is water
b. some water
c. some oranges
d. any mangoes
answer : C , karena to be were menunjukkan plura (jamak)

8. The ... always wals in the park in the mornings
a. children
b. kids
c. women
d. man
answer : D , verb 'walks' digunakan untuk subjek singular

9. There are a lot of dry ... in the yard.
a. leafes
b. plate
c. leaves
d. leafs
answer : C , bentuk plural yang tepat adalah leaves

15. There is still another ... on the table.
a. water
b. mangoes
c. apple
d. some bananas
answer : C , karena to be 'is' adalah to be yang digunakan untuk singular


Part B
Written Expression

17. Some (A) students always arrives (B) at school early (C) in the morning (D).

answer : B , subjeknya plural maka verb yang digunakan tidak perlu memakai tambahan 's'

19. He (A) never drinks waters (B) after he gets (C) up in the (D) morning.

answer : C , kata after pada kalimat tersebut menunjukkan waktunya sudah lampau jadi gets nya diubah menjadi got.

20. Does (A) your father and (B) your mother always (C) go jogging on Sundays (D)?

answer : A , subjek father and mother plural jadi seharusnya yang dipakai Do.

29. There are too many student (A) in the (B) small room (C) beside the library (D).

answer : A, seharusnya kata 'student' ditambahkan huruf 's' karena sudah diperjelas jumlahnya banyak dengan to be 'are'.

Sabtu, 19 Februari 2011

TUGAS BAHASA INGGRIS BISNIS 2

Practice Test One

Part A

Structure

Now begin work on the question :
1. ..... were in the room last night.
a. the books
b. the novel
c. he
d. their
answer : A because it used to be plural (were the resource persons) so subject plural used as well (there are many).

4. How many ..... are there in the group?
a. water
b. women
c. girl
d. man
answer : B because to be used are (plural) then the subject should be plural number also (women).

8. The tea in acup on the table ..... very hot.
a. are
b. were
c. will
d. is
answer : D because singular subject used to be so singular as well (is).

9. Charles usually has .... bread for breakfast in the morning.
a. loaf
b. a
c. a loaf of
d. one
answer : C because it should have read a piece of bread and a loaf of the right words.

Part B
Written Expression

Now begin work on the questions :
16. She needs (A) coffee. some hot waters (B), and some sugar (C) to make (D) a cup of coffee.

answer : C because some words should be followed brcause the object of plural and plural objects are characterized by an additional 's' behind.

22. Does he needs (A) to go to campus (B) every day (C) to meet (D) his professor?
answer : A because existing before the verb so does the word back to the first form of verb is not changed to present tense.

29. Are they any girl (A) in the room (B) on the (C) second floor (D) now?

answer : A girls words should be added to girls as to be used for questioon to be used.

30. His classmate (A), Steven and (B) Linda, usually comes (C) to his house on sundays (D).

answer : C because the subject is plural (Steven and Linda) became the first form of verb used. additional 's' behind.

Selasa, 02 November 2010

ETIKA BISNIS

Etika Bisnis

I. PENDAHULUAN

Etika dan integritas merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu orang lain. Kejujuran yang ekstrim, kemampuan untuk mengenalisis batas-batas kompetisi seseorang, kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan.

Kompetisi inilah yang harus memanas belakangan ini. Kata itu mengisyaratkan sebuah konsep bahwa mereka yang berhasil adalah yang mahir menghancurkan musuh-musuhnya. Banyak yang mengatakan kompetisi lambang ketamakan. Padahal, perdagangan dunia yang lebih bebas dimasa mendatang justru mempromosikan kompetisi yang juga lebih bebas.

Lewat ilmu kompetisi kita dapat merenungkan, membayangkan eksportir kita yang ditantang untuk terjun ke arena baru yaitu pasar bebas dimasa mendatang. Kemampuan berkompetisi seharusnya sama sekali tidak ditentukan oleh ukuran besar kecilnya sebuah perusahaan. Inilah yang sering dikonsepkan berbeda oleh penguasa kita.

Jika kita ingin mencapai target ditahun 2000, sudah saatnya dunia bisnis kita mampu menciptakan kegiatan bisnis yang bermoral dan beretika, yang terlihat perjalanan yang seiring dan saling membutuhkan antara golongan menengah kebawah dan pengusaha golongan atas.

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan, menghindari sikap 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) mampu mengatakan yang benar itu benar, dll.

Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis, serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu dapat dikurangi, serta kita optimis salah satu kendala dalam menghadapi era globalisasi pada tahun 2000 an dapat diatasi.

II. MORAL DAN EKTIKA DALAM DUNIA BISNIS

a. Moral Dalam Dunia Bisnis

Sejalan dengan berakhirnya pertemuan para pemimpin APEC di Osaka Jepang dan dengan diperjelasnya istilah untuk menjadikan Asia Pasifik ditahun 2000 menjadi daerah perdagangan yang bebas sehingga baik kita batas dunia akan semakin "kabur" (borderless) world. Hal ini jelas membuat semua kegiatan saling berpacu satu sama lain untuk mendapatkan kesempatan (opportunity) dan keuntungan (profit). Kadang kala untuk mendapatkan kesempatan dan keuntungan tadi, memaksa orang untuk menghalalkan segala cara mengindahkan ada pihak yang dirugikan atau tidak.

Dengan kondisi seperti ini, pelaku bisnis kita jelas akan semakin berpacu dengan waktu serta negara-negara lainnya agar terwujud suatu tatanan perekonomian yang saling menguntungkan. Namun perlu kita pertanyakan apakah yang diharapkan oleh pemimpin APEC tersebut dapat terwujud manakala masih ada bisnis kita khususnya dan internasional umumnya dihinggapi kehendak saling "menindas" agar memperoleh tingkat keuntungan yang berlipat ganda. Inilah yang merupakan tantangan bagi etika bisnis kita.

Jika kita ingin mencapai target pada tahun 2000 an, ada saatnya dunia bisnis kita mampu menciptakan kegiatan bisnis yang bermoral dan beretika, yang terlihat perjalanan yang seiring dan saling membutuhkan antara golongan menengah kebawah dan pengusaha golongan keatas. Apakah hal ini dapat diwujudkan ?

Berbicara tentang moral sangat erat kaitannya dengan pembicaraan agama dan budaya, artinya kaidah-kaidah dari moral pelaku bisnis sangat dipengaruhi oleh ajaran serta budaya yang dimiliki oleh pelaku-pelaku bisnis sendiri. Setiap agama mengajarkan pada umatnya untuk memiliki moral yang terpuji, apakah itu dalam kegiatan mendapatkan keuntungan dalam ber-"bisnis". Jadi, moral sudah jelas merupakan suatu yang terpuji dan pasti memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Umpamanya, dalam melakukan transaksi, jika dilakukan dengan jujur dan konsekwen, jelas kedua belah pihak akan merasa puas dan memperoleh kepercayaan satu sama lain, yang pada akhirnya akan terjalin kerja sama yang erat saling menguntungkan.

Moral dan bisnis perlu terus ada agar terdapat dunia bisnis yang benar-benar menjamin tingkat kepuasan, baik pada konsumen maupun produsen. Kenapa hal perlu ini dibicarakan?

Isu yang mencuat adalah semakin pesatnya perkembangan informasi tanpa diimbangi dengan dunia bisnis yang ber "moral", dunia ini akan menjadi suatu rimba modern yang di kuat menindas yang lemah sehingga apa yang diamanatkan UUD 1945, Pasal 33 dan GBHN untuk menciptakan keadilan dan pemerataan tidak akan pernah terwujud.

Moral lahir dari orang yang memiliki dan mengetahui ajaran agama dan budaya. Agama telah mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan orang sehingga dapat dinyatakan bahwa orang yang mendasarkan bisnisnya pada agama akan memiliki moral yang terpuji dalam melakukan bisnis. Berdasarkan ini sebenarnya moral dalam berbisnis tidak akan bisa ditentukan dalam bentuk suatu peraturan (rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu. Moral harus tumbuh dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang dianut budaya dan dimiliki harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Etika Dalam Dunia Bisnis

Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi.

Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya. Mengapa ?

Dunia bisnis, yang tidak ada menyangkut hubungan antara pengusaha dengan pengusaha, tetapi mempunyai kaitan secara nasional bahkan internasional. Tentu dalam hal ini, untuk mewujudkan etika dalam berbisnis perlu pembicaraan yang transparan antara semua pihak, baik pengusaha, pemerintah, masyarakat maupun bangsa lain agar jangan hanya satu pihak saja yang menjalankan etika sementara pihak lain berpijak kepada apa yang mereka inginkan. Artinya kalau ada pihak terkait yang tidak mengetahui dan menyetujui adanya etika moral dan etika, jelas apa yang disepakati oleh kalangan bisnis tadi tidak akan pernah bisa diwujudkan. Jadi, jelas untuk menghasilkan suatu etika didalam berbisnis yang menjamin adanya kepedulian antara satu pihak dan pihak lain tidak perlu pembicaraan yang bersifat global yang mengarah kepada suatu aturan yang tidak merugikan siapapun dalam perekonomian.

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah

1. Pengendalian diri

Artinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan dengan jalan main curang dan menakan pihak lain dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang "etis".

2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)

Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi

Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.

4. Menciptakan persaingan yang sehat

Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.

5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"

Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi" lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.

6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)

Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.

7. Mampu menyatakan yang benar itu benar

Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan "katabelece" dari "koneksi" serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan "komisi" kepada pihak yang terkait.

8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah

Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.

9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama

Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan "gugur" satu semi satu.

10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati

Jika etika ini telah memiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.

11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan

Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi" terhadap pengusaha lemah.

Kebutuhan tenaga dunia bisnis yang bermoral dan beretika saat sekarang ini sudah dirasakan dan sangat diharapkan semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan globalisasi dimuka bumi ini.

Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu akan dapat diatasi, serta optimis salah satu kendala dalam menghadapi tahun 2000 dapat diatasi.

III. DUNIA BISNIS

Perubahan perdagangan dunia menuntut segera dibenahinya etika bisnis agar tatanan ekonomi dunia semakin membaik. Langkah apa yang harus ditempuh? Didalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala cara. Bahkan tindakan yang berbau kriminal pun ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Kalau sudah demikian, pengusaha yang menjadi pengerak motor perekonomian akan berubah menjadi binatang ekonomi.

Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat. Tindakan mark up, ingkar janji, tidak mengindahkan kepentingan masyarakat, tidak memperhatikan sumber daya alam maupun tindakan kolusi dan suap merupakan segelintir contoh pengabdian para pengusaha terhadap etika bisnis.

Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum sebagai pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain.

Sebagai bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung.

Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam satu pola hubungan yang bersifat interaktif. Hubungan ini tidak hanya dalam satu negara, tetapi meliputi berbagai negara yang terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia yang nuansanya kini telah berubah. Perubahan nuansa perkembangan dunia itu menuntut segera dibenahinya etika bisnis. Pasalnya, kondisi hukum yang melingkupi dunia usaha terlalu jauh tertinggal dari pertumbuhan serta perkembangan dibidang ekonomi. Jalinan hubungan usaha dengan pihak-pihak lain yang terkait begitu kompleks. Akibatnya, ketika dunia usaha melaju pesat, ada pihak-pihak yang tertinggal dan dirugikan, karena peranti hukum dan aturan main dunia usaha belum mendapatkan perhatian yang seimbang.

Salah satu contoh yang selanjutnya menjadi masalah bagi pemerintah dan dunia usaha adalah masih adanya pelanggaran terhadap upah buruh. Hal lni menyebabkan beberapa produk nasional terkena batasan di pasar internasional. Contoh lain adalah produk-produk hasil hutan yang mendapat protes keras karena pengusaha Indonesia dinilai tidak memperhatikan kelangsungan sumber alam yang sangat berharga.

IV. PENUTUP

Pelanggaran etika bisnis itu dapat melemahkan daya saing hasil industri dipasar internasional. Ini bisa terjadi sikap para pengusaha kita.

Lebih parah lagi bila pengusaha Indonesia menganggap remeh etika bisnis yang berlaku secara umum dan tidak pengikat itu.

Kecenderungan makin banyaknya pelanggaran etika bisnis membuat keprihatinan banyak pihak. Pengabaian etika bisnis dirasakan akan membawa kerugian tidak saja buat masyarakat, tetapi juga bagi tatanan ekonomi nasional. Disadari atau tidak, para pengusaha yang tidak memperhatikan etika bisnis akan menghancurkan nama mereka sendiri dan negara.

Sumber :

http://docs.google.com/ /files/Etika-manajemen-ritha8.pdf+Etika+Bisnis+Ritha+F.+Dalimunthe+Jurusan+Manajemen+Fakultas+Ekonomi+Universitas+Sumatera+Utara

Rabu, 16 Juni 2010

How good my interpersonal skill??

my activity group :
saya ikut dalam grup fans dari band indie THE SIGIT yang bernama Instrugent Army. Saya mengikuti grup tersebut sejak pertengahan tahun 2008. dalam grup tersebut saya mengikuti acara-acara yang menampilkan grup band ini. selain menonton band ini manggung, anak-anak instrugent army suka berkumpul untuk membicarakan jadwal-jadwal manggung band ini. selain masuk dalam grup fans THE SIGIT, saya juga mengikuti grup LOMONESIA. grup ini merupakan perkumpulan dari orang-orang yang menyukai kamera lomo. kamera ini juga biasa disebut kamera plastik. kegiatan yang ada dalam grup ini adalah mengadakan pameran foto dari hasil jepretan kamera lomo yang dihasilkan oleh orang-orang yang bergabung dengan grup ini.

menurut pendapat teman-teman, saya itu...
teman yang baik, sangat peduli dengan teman-teman disekitar, selain itu mereka mengatakan kalau saya orangnya lucu, pnadai bergaul. kemudian, keburukan saya menurut teman-teman saya itu kalau sudah tertawa berisik sekali, kemudian saya juga dibilang pemalas, pelupa, banyak bicara..

Time management skill..
menurut saya, waktu yang kita punya harus digunakan sebaik mungkin karena waktu itu sangat penting. jika menyia-nyia waktu, kita akan kehilangan banyak hal yang berharga dalam hidup ini. saya itu orangnya sangat menghargai waktu, misalnya saya selalu bangun pagi agar bisa mengerjakan pekerjaan rumah kemudian baru kuliah.